Minggu, 20 November 2011

Gerakan Hidup Sederhana dan keteladanan Parlemen : Pembelajaran seorang calon pemimpin masa depan

Menilik akhir-akhir ini mengenai kisah kerajaan parlemen di DPR RI yang dipenuhi dengan pejabat birokrasi dengan gaya hidup aistokrat , terlihat dari gaya hidupya, hal ini sudah lama menjadi sindiran tersendiri ditengah kemiskinan dan akses sulit terhadap air, pendidikan, dan berbagai macam permasalahan  lainnya , sehingga kritik dari rakya kepada wakil rakyat ini tidak mendatangkan progres yang berarti.
banyak kasus mendera para wakil rakyat , mulai dari kedisiplinan saat sidang, maslah gaji , tunjangan yang tinggi, penyediaan sarana dan fasilitas , hingga pekerjaan sambilan oknum wakil rakyat perdagangan pasal dan mafia tender proyek di senayan.
mungkin tuduhan tersebut akan terbukti jika pada saat waktunya nanti. sekarang tinggal ada pertanyaan , kita sebagai mahasiswa dalam menyiapkan diri dalam dunia realitas pasca kampus di bidang birokrasi parlemen , pakah teman-teman siap dengan segala godaan fasilitas dan tawaran kenikmatan ada yang tidak didapatkan sewaktu dulu saat zaman mahasiswa. tinggal perlunya adanya pendidikan kepemimpinan yang bermoral, beretika, , kesederhanaan dan idealisme dalam "berwakil rakyat "ditumbuhkan sejak dini di dunia kemahasiswaan di berbagai organisasi mahasiswa.
hidup mahasiswa

oleh :Adhana
Dept. Humas Komfak MIPA Undip


KTT ASEAN + : Tantangan Regional kawasan Asia tenggara

KTT ASEAN dengan beberapa negara maju seperti jepang, Korea,China, dan juga bersamaan dengan datangnya presiden  amerika serikat  memberikan pandangan baru mengenai  definisi kerjasama, terlihat dimana AS dengan kekuatan politik luar negerinya berhasil mendekati pimpinan wilayah asia tenggara untuk satu tujuan , yaitu adalah untuk kepentingan AS , mulai dari investasi, ekonomi hingga keamanan, sudah saatnya patra peminpin wilayah ASEAN mewaspadai kerjasama ini sebagai manuver politik AS. Sudah saatnya kemajuan ASEAN dilakukan dengan kemitraan yang berkeadilan dengan  menjauhkan kepentingan imperialisme dan kapitalisme barat AS. Pada akhir KTT ASetelah pidato penutupan, Presiden Yudhoyono secara simbolis melakukan serah-terima kepemimpinan ASEAN kepada Perdana Menteri Kamboja Hunsen. Kamboja menjadi Ketua ASEAN 2012, menggantikan Indonesia.

(Dept.Humas.)
foto:http://citraindonesia.com/sby-tutup-ktt-asean/

 

Selasa, 15 November 2011

PEMILIHAN RAYA , Sebuah upaya pembelajaran Politik masa depan bagi negeri ini dari Kampus


oleh : Adhana Tito
Dept.Humas KAMMI FMIPA Undip

Tak lama lagi, pada tanggal 7 Desember 2011 akan dilaksanakannya PEMIRA Universitas Diponegoro sebagai pesta demokrasi mahasiswa. ajang ini dapat menjadi pembelajaran bagi setiap mahasiswa dalam kehidupan “bernegara’sebuah kampus. Seorang mahasiswa yang tidak menjadi kandidat maupun tim sukses seorang kandidat akan belajar menentukkan kandidat mana yang dipilih. Dasar pemilihan ini yang perlu dijadikan parameter kedewasaan seseorang berpolitik. Setiap mahasiswa dituntut diajak untuk berpikir objektif dan rasional dalam memilih kandidat yang lebih kompeten dan mampu memenuhi jabatan dan amanahnya.
Pembelajaran politik pun akan dialami oleh setiap mahasiswa yang telah memiliki jabatan struktural di lembaga sebagai pelaksana, pengawas ataupun lembaga independen selama PEMIRA berlangsung. Komite bentukan selama PEMIRA seperti Komite Pengawasan, Panitia Pelaksana maupun lembaga legislatif sebagai fasilitator pelaksanaan PEMIRA dituntut untuk profesional dalam melaksanakan tugasnya. Profesionalisme kinerja komite bentukan ini penting dalam menentukan kualitas hasil dari PEMIRA tersebut.
berkaca dari pemilihan raya sebelumnya diperlukan manuver dan kreatifitas dari kinerja KPR universitas hingga Fakultas dalam memarketisasi dan mensosialisasikan PEMIRA, khususnya di Undip, hal ini bertujuan untuk meningkatkan target suara pemilih dari tahun sebelumnya yang harus adanaya peningkatan progresif .
Berkaca dari tetangga kita UGM, untuk meramaikan pemira, Komisi Pemilihan Raya Mahasiswa (KPRM) selaku penyelenggara pemira melakukan beberapa tahapan pemilihan. Kegiatan itu berupa debat masing-masing partai, DPM, terutama debat presiden. Bahkan, untuk capres diadakan debat khusus di TVRI Yogyakarta.
"tanggal 7 Desember 2011 akan dilaksanakannya PEMIRA Universitas Diponegoro"
Pendidikan politik sejak dini bagi mahasiswa dapat didapat sebanyak-banyaknya dari PEMIRA. Bukan hanya sebagai momen suksesi bagi lembaga kemahasiswaan di sebuah kampus saja, PEMIRA juga menjadi kegiatan pembuktian tegaknya demokrasi mahasiswa. Optimalisasi masing-masing peran dalam PEMIRA dapat menjadi pemicu terwujudnya good governance di kampus tersebut.
Secercah harapan ada untuk bangsa ini ika terjadinya kesuksesan PEMIRA-PEMIRA di berbagai kampus atau perguruan tinggi, apa sebabnya? jawabannya adalah karena dari alumni kampuslah mayoritas elite politik dilahirkan, dari kampuslah berbagai bidang profesi saat ini tersebar menjadi SDM yang niscaya akan membangun bangsa ini. tak salah cerminan pemuda saat ini merupakan cerminan masa depan bangsa kita masa depan. Kampus /Universitas diibaratkan pabrik sumber daya manusia (SDM). Dari kampus akan dihasilkan produk SDM. Manusia yang ahli ekonomi, sosiologi, politik, hukum, dan teknik, saintis. Merekalah para intelektual yang nantinya menjadi fondasi berdirinya suatu bangsa. Mereka juga yang nantinya menjadi calon presiden atau legislatif. bahkan akan memenuhi berbagai jabatan struktural birokrasi di negeri ini dalam rentang 10-30 tahun lagi.
So.., Tunjukan bahwa kamu mahasiswa Undip yang kritis, aktif dan peduli dengan nasib Kampusmu bahkan bangsamu dengan ikut memilih pada PEMIRA UNIVERSITAS & PEMILIHAN RAYA FAKULTAS Undip 2011
Tunggu apalagi………….Don’t miss it PEMIRA 7 desember

Jumat, 13 Mei 2011

AWAS…Ada Permainan Isu MEDIA dibalik isu NII ,Terror Bom dan…



Oleh :Adhana Tito
Dept.Humas KAMMI Kommisariat FMIPA Undip

Manajemen Opini dan kampanye isu sebagai strategi pemerintah SBY atau pihak tertentu untuk mengaburkan isu-isu yang membuat pemerintah ‘panas’ memang merupakan suatu fenomena yang mulai lumrah di era Demokrasi .Belakangan kali ini hampir disetiap halaman media massa dari layar berita hingga media cetak sudah tidak asing lagi masyarakat Indonesia ‘Diracuni ’dan dihasut untuk mendengar sampai bosan Berita NII,Dari sabang mungkin sampai merauke di ‘sirine’dengan isu2 SARA , digunakan utnuk keuntungan pihak tertentu , yang sifatnya dan beberapa isu tidak bermutu lainya yang terlihat ‘Bombastis’ seperti bom buku atau mungkin bom bunuh diri .dari kasus NII sebenarnya bukan barang baru lagi ,melainkan barang lama yang sudah lama bahkan sebelum pemerintahan SBY namun diungkit kembali,untuk digunakan sebagai alat isu diangkat lagi untuk menutup isu lainnya seperti kasus Century ,Pembangunan Gedung DPR, dan berita sejenis yang dianggap pemerintah atau segolongan mengusik kepentingannya .Dengan strategi pengecoh isu dengan menggiring publik masyarakat Indonesia yang ‘Lugu’ dengan menutp isu atau berita keburukan dari kaum golongan tertentu diutupi lagi dengan berita atau isu opini lainnya , hal ini senada dengan Sekjen LSM Center For Democracy and Social Justice Studies (CEDSOS) Umar Abduh menilai mencuatnya gerakan Negara Islam Indonesia (NII) KW 9 sebagai pengalihan isu kasus Bank Century.

Dengan menggerakkan media dan opini masyarakat.bukan rahasia umum lagi bahwa beberapa media yang memang dikuasai beberapa petinggi dan pejabat hingga saapai yang bersifat antek-antek atau mantan di orde terdahulu dieranya yang sekarang bertransformasi menjadi stakeholder media di indonesia.sebagai contoh grup pengusaha Bakrie, yang menguasaii TVone dan AnTV, Grup MNC yang MNC, Media Nusantara Cipta, kini memiliki tiga stasiun televisi nasional, RCTI, Global TV, MNC TV, jaringan televisi kabel, juga Koran Seputar Indonesia, dan Jaringan Radio di berbagai daerah di Indonesia. Media Group dimotori oleh ketua Nasdem Surya Paloh. dari data ini mengkhawatirkan dengan adanya konglomerasi Media, dengan dikuasainya berita,media oleh segelintir orang saja dan untuk alat .

Di Indonesia, seyogyanya tidak terjadi konglomerasi Media , jika pemerintah tegas dalam menindak bisnis monopoli media. Dan tegas terhadap pelaku bisnis media. Karena keberagaman isi siaran atau isi pesan dapat terlaksana dengan baik. Keberagaman konten dalam media televisi dan radio atau pesan lainnya di media cetak kini yang dibutuhkan masyarakat tentunya dengan pendekatan kearifan lokal.

Hal Ini bisa menjadi boomerang dalam menyiarkan berita yang prinsipnya harusnya berimbang dan jika tidak maka saat inilah terjadi perang berita dan Opini isu yang dimanfaatkan pihak tertentu agar menutup keboborokan isu yang lain maka pemerintah lagi-lagi mesti tegas dalam regulasi penyiaran Hal ini mesti ditegaskan oleh KPI(Komisi Penyiaran Indonesia ) sebagai ujung tombak regulator penyiaran di indonesia.
"Data Dewan pers tahun 2006 yang menyebutkan bahwa dari 851 media yang terbit di Indonesia, terdiri dari 284 surat kabar harian, 327 surat kabar mingguan, 237 majalah, 3 buletin, hanya sekitar 30% yang sehat."

Muhamad Mufid, dalam bukunya Komunikasi dan Regulasi Penyiaran menuliskan, Setidaknya ada tiga mengapa regulasi penyiaran di pandang urgent. Pertama dalam iklim demokrasi kekinian, salah satu urgensi yang mendasari penyusunan regulasi penyiaran adalah hak asasi manusia tentang kebebasan berbicara (freedom of speech), yang menjamin kebebasan sesorang untuk memperoleh dan menyebarkan pendapatnya tanpa adanya intervensi, bahkan dari pemerintah. Namun pada saat yang bersamaan, juga berlaku Undang-undang Telekomunikasi yag membatasi aktivitas penggunaan spektrum gelombang radio (Leen d’Haenens, 2000:24-26). Nilai demokrasi karenanya menghendaki kriteria yang jelas dan fair tetag pengaturan alokasi akses media.

Kedua, demokrasi menghendaki adanya “sesuatu” yang menjamin keberagaman (diversity) politik dan kebudayaan, dengan menjamin kebebasan ide dan posisi dari kelompoknya minoriotas. Hal ini adalah adanya hak privasi (right to privacy) seseorqang untuk tidak menerima informasi tertentu. Dalam batas tertentu, kebebasan untuk menyampaikan informasi (freedom of information) memang dibatasi oleh hak privasi seseorang (right to privacy). Yang perlu digaris bawahi dalam hal ini, sebagaimana diungkapkan Feintuck (1999 : 43), adalah limitasi keberagaman (diversity) sendiri seperti kekerasan dan pornografi merupakan hal yang tetap tidak dapat dieksploitasi atas nama keberagaman. Dalam perkembngannya aspek diversity, lebih banyak diafiliasikan sebagai aspek politik dan ekonomi dalam konteks ideology suatu bangsa. (Mufid 2007 : 68).dapat disimpulkan bahwa keadaan media saat ini di indonesia yang cenderung terjadi perang isu dan opini dalam mendapatkan tempat dimata masyarakat tak lain juga berkolerasi dengan adanya monopoli dan penguasaan konglomerasi oleh kalangan pejabatp pemerintah ,penguasa yang berkempentingan terhadap diri atau kelompoknya.

Penulis dengan latar belakang media kehumasan di Komfak MIPA Undip berusaha nmengumpulkan data,artikel sumber yang mendukung Tulisan ini sebagai bahan evaluasi agar untuk kaum mahasiswa saat ini tidak dengan mudahnya terhasut oleh media dengan berita dan dengan bersikap reaktif tanpa dukungan dalam mengolah data menjadi aksi ,sehinnga penulis mendukung sudah saatnya mahasiswa mengubah paradigma menjadi leader opinion bukan follower atau news reader belaka dan memcerah kan masyarakat mengenai realitas media saat ini.
Sumber:
Republika.com, Kompas.com, Yokisunanto.co.cc, Mufid Muhamad, Komunikasi & Regulasi Penyiaran, Kencana : 2007, Jakarta,

Rabu, 11 Mei 2011

Konsepsi Negara berdasarkan al-quran dan as-sunnah


sumber foto=http://2.bp.blogspot.com
Oleh :Adhana Tito
Kommisariat FMIPA UNDIP


Negara berasal dari nations yang berarti kesatuan dari bangsa Dan dalam konteks Indonesia diambil dari kata hindia dan nesia yang berarti kepulauan hindia.
Maka Indonesia dalam mengaplikasikan konsep Negara Indonesia yang berdasarkan al-quran dan as-sunah diperlukan tahapan dan berbagai proses integrasi dan edukasi kepada berbagai tingkatan daan lapis masyarakat.
Dalam prakteknya dalam bernegara dan berbangsa membutuhkan sebuah kemampuan political skill , bidang politik islam berkuasa atau berperan dalam mengelola kepentingan public adalah amanah yang besar yang sudah diatur dan diperintahkan oleh Allah SWT .dalam islam berkuasa atau mengatur urusan publik merupakan sebuah keniscayaan, karena kekuasaan mesti kita perjuangkan dan kita jemput
Al-quran dan assunah adalah dmerupakan petunjuk semesta allam ,agar kita umat muslim dapat memegang amanah sebagai makhluk Khalifah yang dapa membawa kemaslahatan umat dan rahmatan lil ‘alamin sehingga dalam segi peradaban islam pentigya Negara dalam membuat sistem pemerintahan yang berkeadila,transparan,dan integritas yang tinggi sehingga diharapkan munculnya Islamic good corporate governance.
Islam dapat dijadikan sumber basis pijakan dalam segi bidang peradilan ,pengelolaan urusan publik ,Negara ,yang terintegrasi karena islam adalah kekuatan integrative bangsa dan negeri ini .sehingga format perjuangan umat islam dalam mewujudkan kan Negara kesatuan republik Indonesia dapat diintegrasikan tanpa menghilangkan dan emmbenturkan pokok dari ideologi Indonesia sendiri..
Dalam sebuah hadist Rasulullah bersabda,
"Pemimpin (kepala Negara)Adalah pengurus rakyat dan a bertanggung jawab atas pengurusan mereka"(H.R Muslim)
Sebelum mepersiapkan konteks kebangsaan dan kenegaraan maka dipersiapkan secara mendalam untuk integrasi ideology islam dan Indonesia sehingga terciptanya keharmonisan dari berbagai golongan ras suku, agama yang dipayungi oleh Negara islam .dengan melihat dari segi subtansial islam yang universal.
Konstitusi islam yag dibangun unttuk Negara diperlukan konstitusi yang transnasional dengan membebaskan dari penjara penjajahan dari bangsa asing dan imperialism dan kapitalisme demi kesejahteraan bangsa dan Negara yang baldatun toyyibatun warobbun ghofur.
substansi dalam membangun Negara dan pemerintahan diharapkan terciptanya konsep khilafah yang dapat menaungi umat muslim di seluruh dunia dan menjadi pemimpin peradaban dengan merebut peran strategi yang saat ini dipegang oleh dunia barat.
dapat disimpulkan negara seperti dalam konsepsi Al-quran dan Assunnah bukan seperti yang dicontohkan dalam bentuk aliran seperti berkedok Negara islam seperti contoh kasus dari NII, semoga kita dijauhkan dari pemahaman yang sesat dalam bernegara dan beramal. hanya tugas kita adalah sebagai khalifah menegakkan tauhid dan mencari kebenaran . kebenaran datangnya dari Allah .AllahuAkbar

Selasa, 15 Maret 2011

Buku Wajib Kader: Sebuah Komitmen

Komitmen Muslim Kepada Harakah Islamiyah
Penulis: Fathi Yakan
Penerbit: Najah Pers di Jakarta tahun 1999 (Cetakan Kedua). Dibawah ini adalah hasil resume yang telah saya buat dari buku tersebut.

Komitmen kepada islam bukanlah komitmen warisan atau keturunan. Bukan pula komitmen sebatas penampilan luar. Melainkan komitmen kepada ajaran Islam, komitmen terhadap Islam dan menyesuaikan diri dengan Islam dalam seluruh aspek kehidupan.

Syarat pertama dalam berkomitmen dan menisbahkan diri kepada Islam adalah Aqidah seorang muslim harus lurus dan benar yang ditunjukkan dengan ibadah sebagai puncak ketundukan dan pengakuan atas keagungan Allah. Islam menghendaki agar seluruh kehidupan merupakan pengabdian , ibadah dan ketaĆ¢tan. Ketaatan itu menjadi sulit karena pada dasarnya manusia senantiasa bertarung dengan hawa nafsunya, sampai ia mengalahkannya atau hawa nafsu yang mengalahkan dia, atau pertarungan itu akan terus berlangsung sampai maut menjemputnya.

Keimanan terhadap Islam harus sampai pada tingkat yakin bahwa hari esok milik Islam. Kenyataan bahwa Islam dari Allah, menjadikan umat Islam yang paling layak dan paling mampu mengatur seluruh aspek kehidupan dan memimpin serta membimbing umat manusia.

Catatan Akhir Kepengurusan: Sebuah Kilas Balik

Sebuah catatan perjalanan dakwah di MIPA.
Impian ku adalah Impian KAMMI Komfak MIPA
Impian KAMMI Komfak MIPA adalah Impian Indonesia Madani…

Tak terasa satu periode terlewati, penuh perjuangan. Suka dan duka mungkin menjadi suatu hal yang biasa di tiap kegiatan mahasiswa khusunya di lembaga ekstra. Tanggal 13 maret 2011 serjarah dakwah di MIPA akan mencatat, tanggal ini yang akan menentukan arah gerak sekaligus masa depan KAMMI Komisariat MIPA. Ya, pada tanggal ini akan dibahas agenda laporan pertanggung jawanban KAMMI KOMFAK MIPA dan akan memilih pemimpin 1 periode kedepannya. Banyak catatan, evaluasi, pencapaian yang diperlukan dalam melakukan perbaikan kommisariat yang menjadi lebih baik lagi.

Menurut Ketua kommisariat Maulidanir Rohman, diharapkan pada Komfak MIPA memiliki nilai kompetitif yang semakin meningkat karena mengingat saat ini saat dilakukan sertifikasi Kommisariat yang dilakukan KAMDA Semarang. Terlihat bahwa Komfak MIPA menempati grade B, yang artinya Komfak MIPA Undip diharapkan dapat memperkuat kaderisasi, peningkatan loyalitas dan stabilitas pengurus, serta melakukan ekspansi dakwah agar lebih terasa manfaatnya bagi lembaga intra maupun ekstra
Secara umum melihat hasil screening Indeks Prestasi kader yang dilaporkan baru-baru ini oleh Ikhsan Pallawa, Kadept. Kompetensi IP KAMMI 2009-2011, dimana rata-rata IP kammiers se-nasional di atas 3,00. Namun, tentu IP bukan satu-satunya parameter keberhasilan atau kesiapan kader KAMMI dalam menyiapkan masa depan, tapi lebih dari itu adalah kontinyuitas gerakan ,kaderisasi dan visi yang konsisten tak lekang oleh dinamika pergerakan mahasiswa dan dinamika kampus serta perubahan sosial masyarakat.