Gegap gempita kemajuan ilmu pengetahuan sedikit demi sedikit mulai menyingkap ayat-ayat Tuhan di alam semesta, mulai mikro kosmos hingga makro kosmos. Di penghujung milenium ketiga, tiga revolusi ilmu pengetahuan telah membawa perubahan signifikan dalam kehidupan manusia; konsep relativitas, rekayasa kuantum, dan biologi molekular.
Kemajuan ilmu pengetahuan tidak serta merta membawa kebahagiaan pada umat manusia. Penyelewengan sosial-ekonomi ilmu pengetahuan dan teknologi telah menjungkirbalikan nilai manfaat itu. Maka, perlu kiranya kita merenungkan kembali hakikat dari ilmu pengetahuan sebelum semakin tersesat dalam arus kapitalisme global.
Menuju Gerakan Intelektual Profetik
Kini, umat Islam dihadapkan dengan idealitas yang jauh dari realitas, ilmu hanya ramai di ruang-ruang diskusi, kajian, dan seminar.
Gerakan Islam telah gagal menjadikan ilmu-ilmu Islam sebagai sarana untuk memperbaiki kondisi umat Islam. Kita hanya menyerahkan perkembangan sejarah umat kepada ilmu-ilmu normatif. Ilmu-ilmu sosial yang kita kembangkan hanya membuat orang terasing dengan dirinya.
Tradisi normatif, tradisi idealogis, dan tradisi ilmiah adalah tiga tradisi keilmuan yang mesti diberi perhatian. Komitmen tradisi normatif ialah dakwah, komitmen tradisi idealogis ialah politik, dan komitmen tradisi ilmiah ialah ilmu. Paradigma baru itu harus mempunyai komitmen baru, yaitu bersifat ummatik (masyarakat dan bangsa). Paradigma baru itu akan kita sebut Ilmu Sosial Profetik (kenabian).
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah…” (Surah Ali Imran : 110)
Ada tiga unsur yang harus dipahami dalam ilmu sosial profetik berdasarkan ayat tersebut. Pertama, humanisasi (amal ma’ruf). Humanisasi bertujuan untuk menjadikan manusia sebagai manusia sesuai fitrahnya, karena saat ini manusia mengalami dehumanisasi akibat indistrialisasi dan globalisasi ekonomi. Kedua, Liberasi/pembebasan (nahyi munkar). Pembebasan umat dari penindasan dan kekejaman tirani ekonomi politik, kengakuhan teknologi, dan pembelengguan pikiran. Ketiga, transendensi (tu’minuna billah). Mendamaikan hubungan manusia dengan Tuhan. Rekonstruksi pemikiran gerakan Islam berdasarkan ilmu sosial profetik akan melahirkan sebuah gerakan intelektual.
Memaksimalkan Potensi Intelektual Muda
Arus kapitalisme global dan perang pemikiran telah membuat mahasiswa yang bersifat pragmatis. Mereka berlomba-lomba menyelesaikan masa studinya. Sementara itu jiwanya ringkih akibat tidak tertempa oleh kepekaan dan aktivitas sosial. Kita dihadapkan pada sosok generasi yang masa bodoh terhadap permasalahan bangsanya.
Maka, harapan munculnya genarasi muda yang progresif akan lahir dari aktivis mahasiswa yang bergelut di organisasi kemahasiswaan. Namun, apakah harapan ini terlihat besar mengingat kaum muda terdidik tersebut mulai terjebak dan tenggelam dalam lingkungan yang membuatnya pragmatistik?
Pada sisi lain sebagian aktivis mahasiswa tersebut terjebak dalam oportunisme. Ketika pesona ekonomi-politik telah mengalahkan idealismenya. Pada hal lain lagi para aktivis ini diserang virus keputusasaan dalam perjuangan melihat realitas yang jauh dari idealisme mereka.
Inilah alamat kematian bagi yang masih hidup, ketika gairah dan progresifitas meredup. Maka, harapan munculnya genarasi muda yang progresif akan lahir dari aktivis mahasiswa yang bergelut di organisasi kemahasiswaan.
Mengembalikan progresifitas kaum muda harus dimulai dari sarang potensial tempat mereka berkumpul, yaitu kampus. Organisasi/gerakan mahasiswa Islam harus mampu membaca zaman untuk mengembalikan tradisi intelektual yang membawa misi profetik (kenabian). Kaum intelektual menggunakan ilmunya untuk melakukan kritik sosial. Loyalitas tertinggi intelektual adalah untuk masa depan umat (rakyat,bangsa) , tidak pada elit kekuasaan dan bisnis.
Untuk mendobrak kebekuan gerakan intelektual kaum muda, maka perlu dilakukan pembongkaran. Ada dua hal yang harus dilakukan dalam pelaksanaan pembongkaran tersebut.
Pertama, pembongkaran teologis. Perlu dilakukan perubahan paradigma berpikir mahasiswa. Selama ini kesalehan hanya dipersepsikan sebagai ketundukan kepada Tuhan melalui serangkaian ibadah ritual. Kesalehan ‘langit’ seperti ini tidak relevan jika digunakan untuk perubahan sosial masyarakat. Maka perlu ditambahkan lagi teologi dan kesalehan yang diarahkan ke ‘bumi’. Bukankah salah satu misi manusia adalah menjadi khalifah untuk melestarikan dan memakmurkan bumi. Iman dan amal saleh merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
Kedua, aksi sosial. Konsekuensi dari teologi yang berorientasi sosial adalah adanya keterlibatan yang total dalam perjuangan dan aktivitas sosial. Sebab pembongkaran di wilayah teologis saja tidaklah cukup. Di sana juga dibutuhkan tingginya kadar konsistensi dan ketabahan dalam berjuang melawan tatanan sosial yang timpang.
Kini sinergi antar keduanya, pembaruan teologi dan aktivisme sosial, juga perlu dimiliki oleh kaum muda untuk mengatasi krisis integritas, keloyoan dalam berjuang, dan menggejalanya pragmatisme.
Organisasi ini bernama Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia, disingkat KAMMI. KAMMI didirikan di Malang pada tanggal 1 Dzulhijjah 1418 H bertepatan dengan 29 Maret 1998 M, sampai batas waktu yang tidak ditentukan. KAMMI berkedudukan di negara Indonesia. Organisasi ini bersifat terbuka dan independen dengan status sebagai Organisasi Kemasyarakatan (Ormas).
Minggu, 04 Juli 2010
PARADIGMA KAMMI BAGI SCIENTIST TENTANG KEMAJUAN BANGSA
Kemajuan Bangsa Indonesia merupakan salah satu Tugas bagi para pemuda khususnya pemuda Intelektual yakni mahasiswa, sudah tidak dipungkiri lagi bahwa pemuda telah menorehkan tinta emas bagi perkembangan bangsa Indonesia mulai dari kebangkitan nasional, sampai runtuhnya orde baru pun mahasiswa turut mengambil peranan penting dalam suatu perubahan, apalagi peranan mahasiswa muslim Indonesia, peran mahasiswa muslim merupakan tulang punggung bagi pergerakan mahasiswa, layaknya tulang punggung apabila tulang punggung itu rusak organ tubuh yang lain pun akan rusak,seperti halnya pergerakan mahasiswa, tanpa adanya mahasiswa muslim yang bergerak, pergerakan akan tidak terasa.
Dimana peran para calon scientist muslim yang ada di Indonesia???
Sungguh beruntung kita ditakdirkan untuk terjun kedalam dunia Research, karena mahasiswa Muslim di fakultas MIPA adalah salah satu bagian konstruksi peradaban, yang akan membangun Indonesia ke depan. Seperti dalam point ke-2 paradigma gerakan KAMMI yaitu : Gerakan Intelektual Profetik. Maksud dari intelektual profetik adalah mengedepan bidang keahlian denagn berdasarkan nilai-nilai yang ada seperti Al-Qur’an dan Al-Hadist, jadi sudah tidak menjadi alasan bagi para moslem scientist untuk tidak bergerak khususnya bagi para kader KAMMI, karena KAMMI pun mendukung bidang keilmuan yang ada, so buang jauh-jauh kalau KAMMI hanya berkutat pada gerakan social dan politik saja!!.
Bercermin pada para scientist yang dulu telah membangun peradaban Islam dengan disiplin ilmu masing-masing, contohnya adalah : Jabir ibn Hayyan yang disebut sebagai bapak kimia se dunia siapa yang tidak kenal dia??? Seorang muslim yang tangguh dan seorang scientist yang cerdas,dan masih banyak lagi scientist muslim yanga ada. Tapi bukan berarti kita sebagai para scientist melupakan bahkan apatis terhadap masalah social yang ada, seharusnya para moslem scientist muda di Indonesia beruntung bisa berada pada era keterbukaan, lain halnya dengan para moslem scientist di jepang mereka tidak bisa menyalurkan aspirasinya, dalam hal ini terbatas karena system politiknya tidaki memungkinkan, tetapi mereka tidak diam begitu saja, mereka melakukan apa yang mereka bisa dengan menyalurkan inovasi-inovasi mereka ke masyarakat sekitar sehingga berhasil memecahkan masalah yang ada, lalu bagaimana dengan kita??? Yang sudah berada pada era keterbukaan, masih mau untuk menutup diri untuk tidak merubah bangsa???lakukan apa yang kita bisa untuk melakukan suatu perubahan melauli disiplin ilmu masing-masing
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal
(QS:Al-imran;190)
Dimana peran para calon scientist muslim yang ada di Indonesia???
Sungguh beruntung kita ditakdirkan untuk terjun kedalam dunia Research, karena mahasiswa Muslim di fakultas MIPA adalah salah satu bagian konstruksi peradaban, yang akan membangun Indonesia ke depan. Seperti dalam point ke-2 paradigma gerakan KAMMI yaitu : Gerakan Intelektual Profetik. Maksud dari intelektual profetik adalah mengedepan bidang keahlian denagn berdasarkan nilai-nilai yang ada seperti Al-Qur’an dan Al-Hadist, jadi sudah tidak menjadi alasan bagi para moslem scientist untuk tidak bergerak khususnya bagi para kader KAMMI, karena KAMMI pun mendukung bidang keilmuan yang ada, so buang jauh-jauh kalau KAMMI hanya berkutat pada gerakan social dan politik saja!!.
Bercermin pada para scientist yang dulu telah membangun peradaban Islam dengan disiplin ilmu masing-masing, contohnya adalah : Jabir ibn Hayyan yang disebut sebagai bapak kimia se dunia siapa yang tidak kenal dia??? Seorang muslim yang tangguh dan seorang scientist yang cerdas,dan masih banyak lagi scientist muslim yanga ada. Tapi bukan berarti kita sebagai para scientist melupakan bahkan apatis terhadap masalah social yang ada, seharusnya para moslem scientist muda di Indonesia beruntung bisa berada pada era keterbukaan, lain halnya dengan para moslem scientist di jepang mereka tidak bisa menyalurkan aspirasinya, dalam hal ini terbatas karena system politiknya tidaki memungkinkan, tetapi mereka tidak diam begitu saja, mereka melakukan apa yang mereka bisa dengan menyalurkan inovasi-inovasi mereka ke masyarakat sekitar sehingga berhasil memecahkan masalah yang ada, lalu bagaimana dengan kita??? Yang sudah berada pada era keterbukaan, masih mau untuk menutup diri untuk tidak merubah bangsa???lakukan apa yang kita bisa untuk melakukan suatu perubahan melauli disiplin ilmu masing-masing
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal
(QS:Al-imran;190)
PARADIGMA KAMMI BAGI SCIENTIST TENTANG KEMAJUAN BANGSA
Kemajuan Bangsa Indonesia merupakan salah satu Tugas bagi para pemuda khususnya pemuda Intelektual yakni mahasiswa, sudah tidak dipungkiri lagi bahwa pemuda telah menorehkan tinta emas bagi perkembangan bangsa Indonesia mulai dari kebangkitan nasional, sampai runtuhnya orde baru pun mahasiswa turut mengambil peranan penting dalam suatu perubahan, apalagi peranan mahasiswa muslim Indonesia, peran mahasiswa muslim merupakan tulang punggung bagi pergerakan mahasiswa, layaknya tulang punggung apabila tulang punggung itu rusak organ tubuh yang lain pun akan rusak,seperti halnya pergerakan mahasiswa, tanpa adanya mahasiswa muslim yang bergerak, pergerakan akan tidak terasa.
Dimana peran para calon scientist muslim yang ada di Indonesia???
Sungguh beruntung kita ditakdirkan untuk terjun kedalam dunia Research, karena mahasiswa Muslim di fakultas MIPA adalah salah satu bagian konstruksi peradaban, yang akan membangun Indonesia ke depan. Seperti dalam point ke-2 paradigma gerakan KAMMI yaitu : Gerakan Intelektual Profetik. Maksud dari intelektual profetik adalah mengedepan bidang keahlian denagn berdasarkan nilai-nilai yang ada seperti Al-Qur’an dan Al-Hadist, jadi sudah tidak menjadi alasan bagi para moslem scientist untuk tidak bergerak khususnya bagi para kader KAMMI, karena KAMMI pun mendukung bidang keilmuan yang ada, so buang jauh-jauh kalau KAMMI hanya berkutat pada gerakan social dan politik saja!!.
Bercermin pada para scientist yang dulu telah membangun peradaban Islam dengan disiplin ilmu masing-masing, contohnya adalah : Jabir ibn Hayyan yang disebut sebagai bapak kimia se dunia siapa yang tidak kenal dia??? Seorang muslim yang tangguh dan seorang scientist yang cerdas,dan masih banyak lagi scientist muslim yanga ada. Tapi bukan berarti kita sebagai para scientist melupakan bahkan apatis terhadap masalah social yang ada, seharusnya para moslem scientist muda di Indonesia beruntung bisa berada pada era keterbukaan, lain halnya dengan para moslem scientist di jepang mereka tidak bisa menyalurkan aspirasinya, dalam hal ini terbatas karena system politiknya tidaki memungkinkan, tetapi mereka tidak diam begitu saja, mereka melakukan apa yang mereka bisa dengan menyalurkan inovasi-inovasi mereka ke masyarakat sekitar sehingga berhasil memecahkan masalah yang ada, lalu bagaimana dengan kita??? Yang sudah berada pada era keterbukaan, masih mau untuk menutup diri untuk tidak merubah bangsa???lakukan apa yang kita bisa untuk melakukan suatu perubahan melauli disiplin ilmu masing-masing
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal
(QS:Al-imran;190)
TOKOH
Pada Hari Jumat, 18 juni, saat kunjungan Ketua KAMMI Pusat Rijalul imam ke semarang dalam acara Training pengkaderan daerah semarang ,dengan sebagai pemateri pada stadium general dengan materi pergerakan yang intinya dia berpesan kader kammi harus menanamkan nilai –nilai wawasan ke-Indonesiaan demi terciptanya integrasi dengan ideologi keislaman , redaksi disela-sela berkessempatan mewanwancarainya,
Redaksi mewancarai wawancarai dengan memberikan beberapa pertanyaan:dalam
1.Pergerakan mahasiswa yang ideal menurut anda seperti apa?
Pegerakan mahasiswa ideal yaitu pergerakan yang memiliki ideologi yang mengakar ,mempunyai organisasi yang terstruktur,memiliki ide-ide inovasi untuk pergerakan dan mengintegrasikan ideology keindonesiaan dengan keislaman.
2.bagaimana seharusnya Peran scientist muda dalam pergerakan mahasiswa ?
Menurut teori gramsy intelektual dibagi menjadi 2 :
a.intelektual organic: mahasiswa yang memiliki visi untuk melkukan perubahan …
intelektual tradisional: mahasiswa yg konsen terhadap bidang nya/kompetensinya tapi tidak punya visi perubahan”ujarnya
harapannya para scientist muslim MIPA khususnya di FMIPA UNDIP, dapat bercermin dari pergerakan mahasiswa di jepang ,karena di jepang kaum mahasiswa dibatasi oleh pemerintahan dan tidak bisa berwacana politik, tetapi mereka memiliki inovasi disisi lain yang dapat merubah jepang menjadi lebih baik secara konkret melalui penelitian dan penemuan2.
MIPA merupakan salah satu bagian konstruksi peradaban islam di Indonesia yang bisa mengintegrasikan antara disiplin ilmu yang ada dengan kondisi dinamika saat ini .
3.Pesan untuk temen2 Di fakultas MIPA UNDIP:
Kommisariat fakultas mipa harus bia membudayakan iklim diskusi ilmiah ,menuntut ilmu dan budaya menanamkan nilai kepemimpinan atau leadership
Redaksi mewancarai wawancarai dengan memberikan beberapa pertanyaan:dalam
1.Pergerakan mahasiswa yang ideal menurut anda seperti apa?
Pegerakan mahasiswa ideal yaitu pergerakan yang memiliki ideologi yang mengakar ,mempunyai organisasi yang terstruktur,memiliki ide-ide inovasi untuk pergerakan dan mengintegrasikan ideology keindonesiaan dengan keislaman.
2.bagaimana seharusnya Peran scientist muda dalam pergerakan mahasiswa ?
Menurut teori gramsy intelektual dibagi menjadi 2 :
a.intelektual organic: mahasiswa yang memiliki visi untuk melkukan perubahan …
intelektual tradisional: mahasiswa yg konsen terhadap bidang nya/kompetensinya tapi tidak punya visi perubahan”ujarnya
harapannya para scientist muslim MIPA khususnya di FMIPA UNDIP, dapat bercermin dari pergerakan mahasiswa di jepang ,karena di jepang kaum mahasiswa dibatasi oleh pemerintahan dan tidak bisa berwacana politik, tetapi mereka memiliki inovasi disisi lain yang dapat merubah jepang menjadi lebih baik secara konkret melalui penelitian dan penemuan2.
MIPA merupakan salah satu bagian konstruksi peradaban islam di Indonesia yang bisa mengintegrasikan antara disiplin ilmu yang ada dengan kondisi dinamika saat ini .
3.Pesan untuk temen2 Di fakultas MIPA UNDIP:
Kommisariat fakultas mipa harus bia membudayakan iklim diskusi ilmiah ,menuntut ilmu dan budaya menanamkan nilai kepemimpinan atau leadership
Langganan:
Postingan (Atom)